Senin, 15 Februari 2021

Pabrik Gula Klampok


Setelah pabrik gula Kalibagor dioperasikan pada tahun 1839 dan selama 50 tahun telah berhasil menanam tebu dan mengolahnya menjadi gula di karsidenan Banyumas maka sindikat gula kembali memberikan peluang untuk dibangun pabrik gula kedua di timur kota Poerwaredja (kabupaten Banyumas). Sebuah desa kecil bernama Klampok di tepi sungai Serayu.

Pabrik gula Klampok dibangun tahun 1889 dipimpin oleh Administratur Jacobus Franciscus de Ruyter de Wildt (Lahir 25 mei 1851 di Utrecht dan meninggal di Klampok 7 juli 1904). Pabrik gula ini memiliki lahan perkebunan tebu yang sangat luas. Perkebunan tebu dari Purwonegoro, Mandiraja, Klampok, Susukan, Somagede hingga barat Banyumas. Bahkan perusahaan inipun membangun jembatan rel lori diatas sungai Serayu untuk mengambil tebu dari daerah Rakit, Penaruban, Bukateja, Kemangkon dan Tidu.
Jacobus Franciscus de Ruyter de Wildt merupakan anak dari Johan Willem de Ruijter de Wildt dan Catharina Maria Anna Koopman, Cicit dari Yakub (de Ruijter) de Wildt dan Jacoba Maria Parker, beristrikan Georgina Engelina Tielman dan memiliki 7 orang putra. Salah satunya adalah Franciscus de Ruijter de Wildt pendiri hotel dan kolam renang hotel Selecta Malang. (Silsilah keluarga de Ruijter de Wildt)
Rangkaian rel lori milik pabrik gula ini merupakan lori terpanjang diantara pabrik gula di karsidenan banyumas. Di daerah Kembangan Bukateja terdapat terowongan kereta lori dimana diatasnya melintas aliran air dari proyek Irigasi Bandjar-Tjahjana yang dibangun pada tahun 1910.
Pada tahun 1910 Perusahaan di pimpin oleh W.A. Kuipers (HET NIEUWS VAN DEN DAG, Voor Nederlandesch-Indie, Zaterdag, 22 October 1910). Pada tahun 1915 perusahaan di pimpin oleh W. van der Haar (Ondernemingen in Nederlandsch-India 1915)
Jalur Serajoedal Stoomtram Maatschappij pun dibangun hingga di depan bangunan pabrik Gula ini, ini membuktikan bahwa dibangunnya jalur rel SDS karena desakan para pengusaha Tebu. Sebuah jalur kereta SDS dan emplasemen khusus dibuat untuk langsir mengangkut gula sf. Klampok.

banjoemas heritage
Bangunan Suikerfabriek Klampok insert tulisan Klampok dan tahun 1889 pada cerobong asap

banjoemas heritage
Suikerfabriek Klampok pada peta Belanda tahun 1899

banjoemas heritage
Suikerfabriek Klampok pada peta Belanda tahun 1901

banjoemas heritage
Suikerfabriek Klampok pada peta Belanda tahun 1944

banjoemas heritage
Pipa-pipa untuk memompa dengan tenaga listrik

banjoemas heritage
Ketel pengolahan dan ketel pendingan

banjoemas heritage
Bagian penggilingan tebu

banjoemas heritage
Pengepakan dan pengangkutan ke dalam kereta SDS untuk di kirim ke Maos

banjoemas heritage
Depo lokomotif di pabrik gula Klampok

banjoemas heritage
Rangkaian lori membawa tebu diatas sebuah jembatan

banjoemas heritage
Truk pengangkut tebu untuk Suikerfabriek Klampok

Pada tahun 1929 setelah berhentinya Perang Dunia yang pertama (1914 - 1918) muncul dampak ekonomi yang sangat hebat di seluruh dunia terutama pada negara-negara jajahan yang di jadikan sebagai susu perah. Dimana produksi eksport mengalami over produksi sehingga komoditas menjadi sangat murah sehingga merugikan pengusaha-pengusaha, di Jawa khususnya adalah NHM. Sehingga pada tahun 1933 perusahaan berhenti beroperasi, dan dengan usulan dewan NHM pabrik gula Klampok pada tanggal 21 September 1936 resmi di likuidasi.

Bekas pabrik gula ini sebagian dikuasai oleh Balai Latihan Kerja Klampok dan sebagian yang lain telah dikuasai oleh perseorangan dan perusahaan.

Lokasi tepatnya berada di Bekas Pabrik Gula Klampok (google map)

Artikel ini ditulis pertama pada 29 Oktober 2010
Direvisi kedua pada 29 Desember 2012
Direvisi ketiga 15 Februari 2021

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License

Sumber lain.
Inventaris van het archief van de Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM), (1784) 1824-1964 (1994)
HET NIEUWS VAN DEN DAG, Voor Nederlandesch-Indie, Zaterdag, 22 October 1910


53 komentar:

Rizky mengatakan...

posisi suikerfabrik ini yang sekarang jadi pusat penjualan keramik, bukan?

Jatmiko W mengatakan...

Sekarang digunakan menjadi gudang Semen, seberang lapangan Klampok. Diapit oleh 2 gang ke utara, tembok belakang masih ada. Kalo yang penjualan kramik tepatnya di toko Mustika disana letak Stasiun klampok.

terimakasih

jaenudin01 mengatakan...

Nambah: Lokasi suikerfabriek Klampok diputari tembok. Barat kecamatan ke utara kurang lebih 150m, diteruskan ke barat kurang lebih 250m Temboknya tebal seperti tembok benteng. sekarang masih ada. tahun 80 an ada beberapa bangunan didalamya yang digunakan untuk pabrik rokok klembak menyan "Atoom". Sedang lokasi persisnya suikerfabriek memang sekarang untuk gudang semen. Dulu sebelum gudang semen adalah untuk Padi Sentra.

Jatmiko W mengatakan...

Betul sekali mas Jaenudin, saya juga telah melakukan penelusuran cuman belum saya posting (belum ada waktu)

terimakasih untuk kunjungannya

Anonim mengatakan...

my grand grand father was worker in the suikerfabriek klampok in 1880. His name was j.f.de ruyter de wildt.
Doe you happen to know anything about him??
b. de ruyter de wildt
wilmawol@xs4all.nl
netherlands

Anonim mengatakan...

wah ga nyangka.....baru liat wujud pabrik gula klampok...
slama ni saya cma tau dari cerita kakek saya saja tentang pabrik gula klampok...
tambahan= di sebrang bekas pabrik gula merupakan komplek perumahan pegawai pabrik...tapi sekarang sudah alih fungsi jadi rumah dinas balai latihan kerja klampok...kebetulan rumah bapak saya disitu....

fn mengatakan...

kakek buyut sy bekerja dsana sekitar th 1925 s/d 1930..ada kah info ttg nama2 pejabat belanda yg dinas dsna sekitar thn itu..

Jatmiko W mengatakan...

Fn, saya berusaha mendapatkan data untuk melengkapi tulisan saya tapi sampai hari ini hanya sedikit yang bisa saya tambahkan. Kemaren saya juga dapat email dari Belanda yang mengaku keturunan dari salah satu Administratur Suikerfabriek Klampok yang ternyata masih ada hubungannya dengan pendiri wisata Selecta di Malang.

Eko waluyo mengatakan...

Setelah pensiun dari pegawai jawatan kereta api SDS tahun 1930, kakek buyutku bekerja di Suikerfabriek Klampok.

Jatmiko W mengatakan...

Mas Eko, ada nggak peninggalan kakek buyut berupa piagam foto atau seragam mungkin ..

nylekamin mengatakan...

tjoba kalo masih di pertahankan pabrik goelanja sampe sekarang, ngga perloe import goela, ada lapangan pekerdjaan.
tjoba djoega kalo rel sepoornja masih beroperasi asik kale ja....
eh djadi taoe juga kalo jang sekarang doekoeh "BINANGUN" aslinja "BINOENGAN".
Oya mas Eko sesepoeh tionghoa jang namanja SENG SWAN masih hidoep ngga ja ? kajanja beliau djoelan tembakaoe cengkeh dari djaman Belanda.

Jatmiko W mengatakan...

Kita bisa nya merusak saja Nylekamin, sesuatu yang sudah di bangunkan oleh penjajah sekalipun, padahal membangun sendiri nggak bisa ...

Saya jarang ke Klampok nanti klo tiba saatnya ku cari sesepuh2 Klampok

salam

Paksrimo Dua mengatakan...

Kang Nylekamin, setahu saya memang ada beberapa komunitas tonghoa pedagang yang hidup turun-temurun dari jaman doeloe di kota-kota (yang ada pasarnya) sepanjang jalur SDS. Bisa dilihat di Klampok, Mandiraja, Purwonegoro, Banjarnegara dst.
Bisa jadi toko yang ada sekarang, adalah toko yang sama milik engkong buyut mereka. Dan bisa jadi, koh SENG SWAN (kalau masih idoep) atawa keturunannya masih tinggal di situ-situ juga.

Anonim mengatakan...

ada,berupa piagam berangka tahun 1930. kalo baju kayaknya udah ga ada...

aziz mukohar mengatakan...

ikut nimbrung dong,aku asli dari Klampok...

babah Seng Swan katanya sudah meningggal,dibunuh sama perampok.tapi tokonya masih buka kok.tapi aku ngga tahu siapa penerusnya...

mengenai peninggalan Belanda di klampok,di deket rumahku juga ada beberapa kuburan belanda,letaknya di samping sawah sipendem.dulu waktu masih kecil setahuku masih ada marmer tulisan nama-nama belanda,tapi sekarang sudah pada hilang oleh tangan-tangan jahil.
sebeneranya sayang banget kalau gedung-gedung tua satu persatu pada di bongkar,seperti bangunan di depan SD 4 klampok.

aziez mengatakan...

mas miko, ikut nimbrung ya...
saya aziez,apotek giliani klampok
awal saya di klampok (tahun 2006) dulu ada "orang terbuang"yang sudah lanjut usia, yang sering "ngetan ngulon" berperawakan seperti orang belanda, kata temen2 di apotek dia emang orang belanda yang ketinggalan di klampok dan setiap bulan dapat "pensiunan" dengan cara mengambil di kantor pos bareng pensiunan lainnya. tapi sekarang beliaunya dah ga keliatan lagi...
setelah baca blog mas miko, jadi saya berpikiran, kemungkinan beliau mantan staff suikerfabriek klampok atau mungkin keturunannya...

Jatmiko W mengatakan...

Mas Aziez, wow cerita anda begitu bikin aku penasaran, dari kuburan Belanda, bangunan tua di Klampok, hingga orang terbuang itu ... mas add FB (Banjoemas Heritage)juga biar rame.

aziz mukohar mengatakan...

orang belanda itu biasanya orang-orang manggilnya Coki...
menurut cerita dia itu dulu nikah sama orang jawa,pas waktu ada pemulangan orang belanda ke negaranya dia itu ngga mau ikut...
sekarang dia sebatang kara,entah istrinya sudah meninggal atau sudah bercerai ngga tahu deh
dulu sekitar tahun 98-an uang pensiunan dia sering di rampas sama preman-preman klampok...mungkin sekarang udah lagi kali,dulu emang lagi krismon.
dulu biasanya dia tinggal di rumah depan rumah makan moro seneng atau di sekitar terminal klampok

aziz mukohar mengatakan...

kalau mas Mico ingin melihat bangunan peninggalan belanda yang lain di wilayah klampok,ada di sekitar SD 4.kalau dari arah bukateja setelah jembatan sungai serayu ada perempatan langsung belok kiri.salah satu bangunan di situ sudah ada di peta tahun 1899.disitu ada beberapa bangunan yang sudah jadi tempat tinggal penduduk.
setelah sampai di pertigaan belok ke kiri, disebelah barat SMP 2 juga ada beberapa bangunan tua juga.

Jatmiko W mengatakan...

Oh iya, saya sudah sampe sana mas Azis, ada bangunan yang sudah menjadi TK tho? dan di belakangnya ada parit yang dulunya jalur lori ke arah jembatan kali Serayu. Saya sudah sampe sana mas, dan 'ilangileng' cari jalan untuk masuk ke bekas pabrik gula yang sekarang jadi kebun ... punya akses kesana nggak mas?

salam

aziz mukohar mengatakan...

mas Mico,posisi saya sekarang ada di jakarta.
saya ada di kampung paling kalau lagi lebaran saja,jadi ngga bisa nemenin deh.

andy mengatakan...

alhamdulilah masih banyak temen yang memperhatikan sejarah,bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya? kebetulan saya asli klampok tepatnya di belakang toko sengswan atao di belakang permai lama, cuma saya ada di jkt sekarang.thx mas mas yang sudah berbagi info.. andee_mulana@yahoo.co.id

Jatmiko W mengatakan...

Andy, Senang bisa berbagi disini, terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar. Salam

D.S. Rustanto mengatakan...

Mas, antara Suikerfabriek Poerwokerto dan Suikerfabriek klampok sama gak? karena ada temen saya sedang mencari family yang ada di belanda, dulu opanya bekerja di Suikerfabriek Klampok. klo ada info tolong email saya ya makasaih :)

rustantosuprih@gmail.com

Yoyo mengatakan...

mas, dlu pas q lewat jembatan besi yg tua (menghubungkan klampok dan purbalingga), posisi jembatan lori ada disebelah kanannya (dilihat dari arah klampok), klo da wktu adkan penlusran ya mas?

endah.ws mengatakan...

wow.. terimakasih postingnya. mbah Buyutku, Eyang Manta dulu kepala personalia di suikerpabriek ini. Rumah keluarga kami, tepat di ujung Lor pabrik ini. dan masih bertahan sampai skrg...

wisnu mengatakan...

wew...keren nih...berarti pabrik gula posisinya yang sekarang jadi BLK klampok yaa...

Jatmiko W mengatakan...

Endah ws, senang bisa mengingatkan kembali, kapan2 saya mampir ke rumah ya ...

Wisnu, BLK dan gudang Semen mas

heru pendowo mengatakan...

Depo lokomotifnya PG klampok apakah msh ada bangunannya?pengen blusukan di PG Klampok...

Jatmiko W mengatakan...

Hampir seluruh bangunan pabrik sudah hilang mas

Unknown mengatakan...

Kereeeennn Mas.... Mantabs laahh.
Seneng bacanya. Untung ketemu mas Jatmiko, di Andhang Kemaren. Suwun mas bro...

Anonim mengatakan...

mas miko q anjar tetangga dibukateja blh nimbrung ne ga nyangka klo suikerfabriek klampok bgus....q dulu tgale dulu mlh persis dibelakang pabrik itu malah mbah buyutku krja jd mndor dipabrik itu mas....cilikanku maine jg didlm pbrik kebone luas dtnmi phon jmbu mete n pohon pete
tuk yng ky orng belnda nmanya coki mas ornge pnter mesin suka dipgl buat bnerin peswat diwirasaba tp synge udah meninggal

Jatmiko W mengatakan...

Mas Hyssa, makasih pujiannya, senang bisa berbagi, suwun sama2 mas ...

Anjar, Wah nggak bilang2 punya pengalaman seru, beberapa orang juga cerita tentang Coki ...

Anonim mengatakan...

heheheehe maaf masss q bru tau nehh....yng tersisa sekarng tgl tembok sejarahnya sajaa yng msh berdiri kokoh n mjd sakasi bisuu

Unknown mengatakan...

visit my site too
ST3 Telkom
and follow my social media instagram please :
Jalin Atma..

Unknown mengatakan...

Ya diklampom masih ada toko yang terkenal dengan nama seng swan, tapi beliaunya maaih hidup atau sudah meninggal kurang paham.

Unknown mengatakan...

mas Mico kalo Anda ke Klampok untk cari info orang2 Cina Seng Swan Lindong dll coba temui kakak sepupu saya. Nama Ibunu Sukoco, umur 73 -74 thn. Rumahanya dr tembok timur exPG keutara, dekat makam krn memang ybs penjaga makam Klampok

Anonim mengatakan...

One of ten Dutch tomb in Klampok, I believe lying the body of Mr. De Wildt. When was kid, I like to play nearby the tombs complex, at that time signage are still intact, there were readable who layed inside, but now seems every sign gone. My parents used to live in suikerfabrics housing complex.

Anonim mengatakan...

Oemahe sengswan Wis didol maring putrine priyayi sing daleme lor pasar Klampok (ngarepe sengswan. Keluarga sengswan pada Urip neng Jakarta, termasuk keluarga e Photo Permai, Kunlai, Budeg, Hao, Poyan ,Hokliang, Djibrog, Sokli, Lindong, GohJuHong, Damlling, Toko Mlebu, Chongchong, sing nduwe rokok atom, ramagandrung, Yangwan

Anonim mengatakan...

Bukan orang terbuang kuwe mas aziez. Itu Indo lahire neng Klampok. Zaman nyong masih bocah (tahun 60-70an) ngundange Johny. Dulu dia punya rumah. Pensiunan KNIL yang masuk jadi tentara Indonesia. Mulane berhak nampa pensiun sekang negara Indonesia. nyong lulus SMP di tahun 1976, Johny wis jarang kelihatan.

Unknown mengatakan...

Sy lahir di Klampok. Sy lulusan pertama SMP di Preja. Akhirnya sy sekolah dan kuliah di Aka Gula Negara Jogja. Krn sy pernah bekerja di pg Jatim sejak 1968 dibagian pengolahan. Sy tahu persis plant lay out suatu pabrik gula. Sayang sy sekarang sdh umur 76 thn dan hidup pensiun di Surabaya. Maksud hati kepingin mbantu mas Miko nglengkapi sejarah pabrik gula dr sisi hardware pabrik, tapi apa daya.

PPoluan mengatakan...

Salam kenal Mas Jatmiko.
Saya Panji Poluan, putera dari Bapak Boy Poluan & Ibu Yettie Gandasubrata.

gogo mengatakan...

oh.. yg jadi gudang semen 3 roda ya.. dlu pas tinjauan perusahaan ke gudang, wuih keren bangunan kolonial.. ternyata ex Pg

Abdallah mengatakan...

Ada makam pendirinya kayak di Kalinagor tidak ya?

Rakyan Wara mengatakan...

Halo saya datang dari tahun 2022, senang sekali bisa baca cerita sejarah yang ada di Banjarnegara. Saya juga orang Banjarnegara, namun bukan orang klampok. Saya sedang mengumpulkan cerita sejarah terkait cultuur stelsel, dan tujuannya. Untuk referensi tulisan saya. Terimakasih penulis dan teman-teman semua yang telah meninggalkan komentar yang sangat membuka wawasan sejarah terkait suikerfabrik di Klampok.

Wilhelmina Vink mengatakan...

My grandmother, Seba (Amelia Christina) Koster Heil and her 5 Indo children were interned in the sugar factor and the nearby school during WWII and the Biersap period (1942-1947). Only 4 kids survived. I’m writing the story now, before they are gone and the history disappears. Fresno CA ISA

Zoeee mengatakan...

Tepatnya di sebelah timurnya RM lutung dan disebelah Utara BLK Klampok.

Zoeee mengatakan...

Ada yang tau posisi pada gambar "truk pengangkut tebu suikerfabriek Klampok" itu posisinya dimana ya ?

Jatmiko W mengatakan...

Saya masih sering ke Klampok, saya coba kepulangan besok saya akan cari nama yag disebutkan

Jatmiko W mengatakan...

@zoeee Truk tebu itu berada di Gumelem /Susukan

Benndior mengatakan...

Trimakasih wawasannya mas Jatmiko, saya asli Purbalingga Kaligondang, tpi 2 tahun terakhir ini saya bekerja di Kelampok, jadi tahu bagaimana jaya nya Kelampok jaman dulu

Benndior mengatakan...

Pengen tahu sampaimana ujung rel lori Pg klampok yang ke arah Bukateja mas

Anonim mengatakan...

mas jatmiko, boleh kita bertemu di bulan desember mendatang?

Posting Komentar

Silahkan isi komentar anda !
Jangan lupa tinggalkan Nama dan alamat emailnya