Kamis, 14 Mei 2009

ANIEM Banjoemas tahun 1946-1950

Proyek ini dibangun oleh N. V. A.N.I.E.M (Algemeene Nederlandsen-Indische Electriciteit Maatschappij) wilayah kerja Karsidenan Banyumas tahun 1940. Pembangkit ini mengaliri listrik di Purwokerto, Sokaraja, Purbalingga, Trenggiling (Rumahsakit Zending), Banyumas, Maos, Cilacap, Kroya, Sumpyuh hingga Gombong, Kebumen dan Kutowinangun.(Baca selengkapnya disini)


Pada masa pendudukan Jepang atas Jawa dan Purwokerto pembangkit ini sempat dikuasai oleh Jepang. Namun pada arsip Belanda tahun 1946 - 1949 dimana agresi militer I maupun II dinyatakan bahwa pembangkit listrik Ketenger di fungsikan kembali. Dan berikut beberapa foto yang di ambil dari beeldbank.nationaalarchief.nl dimana tentara (NICA) sedang berada di lokasi pembangkit Ketenger untuk menggembalikan fungsi dan melakukan perbaikan. Kemudian pembangkit ini di jaga oleh militer sebagai komponen penting militer.



Foto pekerja pusat ANIEM di Ketenger (1949)










Membedakan foto belanda sebelum kedatangan Jepang adalah bahwa foto dibuat secara serius dan muatan foto lebih kepada keberhasilan pembangunan atau sebuah bangunan sedang di bangun oleh pribumi, namun foto pada kedatangan Belanda pada agresi militer I dan II sangat terlihat bahwa obyek foto lebih jurnalism, obyek lebih banyak menyorot pada tentara Belanda.


Data diambil dari
beeldbank.nationaalarchief.nl


12 komentar:

eko mengatakan...

terjawab sudah penasaran saya , kenapa ada rel KA disana :) ...
dulu sering trekking disekitaran sini, nembus ke Pancuran pitu gak bayar tiket hehehhehe...

dedi Ari Nugroho mengatakan...

Hampir semigu sekali ke camp ke Arga Cendana dari karang mangu tembus ke rel rel itu.. ternyata banyak juga orng bule belanda di situ

Jatmiko W mengatakan...

Eko + dedi Ari Nugroho terimakasih untuk kunjungannya, semoga bermanfaat hehehe ... memang itu jalur tracking bule buat ke pancuran 7 atau sebaliknya.

Anonim mengatakan...

akhirnya ane tau juga sejarah PLTA pancuran 7, dlu waktu kecil sering joging disitu.

Anonim mengatakan...

wah itu desaku'''''
ayo come come ke desa wisata ketenger////

warid sajah mengatakan...

iya ayo datang ke desa tercintakuuu

Anonim mengatakan...

ameth : ouh ternyata Rel yang itu tuh buat sarana PLTA, ternyata Purwokerto bernilai sejarah tinggi

heru mengatakan...

mas,menurut situs PLTA Ketenger, pembangunannya thn 1935-1939,..bukan taun 1946-1950

Jatmiko W mengatakan...

Terimakasih masukannya, tahun 1935-1939 adalah pembangunannya pertamanya, karena menurut data saya PLTA ini pernah di kuasai Jepang mulai tahun 1943 hingga 1945an, Sedangkan artikel diatas adalah pembangunan pada masa Agresi militer I dan II dimana pekerjaan tidak lagi menggunakan tenaga orang pribumi melainkan tentara KNIL/NICA/Anjing NICA (Lihat foto). Dalam waktu dekat akan kami refisi.

Anonim mengatakan...

saya baru paham gantungan diatas rel itu utk membantu pengngkatan barang dari jalur darat jalan raya ke jalur darat kereta. wah gantungan itu msh ada pass saya msih SMA. luar biasa artikel ini bener2 membawa saya pembaca melihat masa lalu

Anonim mengatakan...

Saya pikir dulunya itu gantungan baju buat jemur pakaian ternyata buat katrol peralatan PLTA Ketenger hehe trims tulisannya mencerahkan..

Arbani Aji Nugroho mengatakan...

Admin bisa minta kontaknya ga. Saya ingin sharing untuk kebutuhan skripsi saya.

Posting Komentar

Silahkan isi komentar anda !
Jangan lupa tinggalkan Nama dan alamat emailnya