Kamis, 19 Oktober 2017

Kho Sin Kie

Kho Sin Kie (许承基) lahir pada 2 September 1912 di Soekaradja kabupaten Banyumas dan karsidenan Banyumas (Banjoemas) Nederland Indisch (sekarang Indonesia). Sin Kie adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara Letnan Tiong Hoa Soekaradja Kho Han Tiong. Keluarga Besarnya merupakan keluarga yang sukses dan terpandang dalam perdagangan dan mempunyai banyak perusahaan diantaranya adalah N.V. Ko Lie, N.V. Hong Lee dan N.V. Kho Tjeng Pek.

banjoemas heritage
Keluarga Letnan Tionghoa Soekaradja Kho Han Tiong
dari Kiri Sin Oei, Pwe Kit, Pwe Lan, Pwe Tjiam, Han Tiong, 
Koen Nio, (x) Sin kie, Pwe kam, foto diambil sekitar tahun 1918

banjoemas heritage
Foto anak-anak Kho Han Tiong berpose di taman belakang rumah
dari Kiri Pwe Kit, Sin Oei, Pwe Tjiok, Pwe Tjiam, Pwe Kam, Pwe Lan dan Sin kie

banjoemas heritage
Soekaradja Tennis Club, tempat dimana Kho Sin Kie berlatih Tenis lokasinya bersebelahan dengan jalur rel SDS yang juga berseberangan dengan 
pabrik tapioka " Soekaradja - Boemiaju"


Kho Sin Kie menikmati masa kecil dan belajar di T.H.H.T. Soekradja (Sokaraja) dan juga ikut prifat bahasa Belanda agar bisa beradaptasi dengan penguasa Hindia Belanda. Sejak kecil Sin Kie yang lahir dari keluarga kaya dan terpandang harus belajar keras agar bisa meneruskan bisnis keluarganya. Perkumpulan Tiong Hoa di Sokaraja yang didukung oleh para saudagar besar seperti keluarga Kho Wan, Kho Tjeng Pek menjadi tiang penyangga utama donasi perkumpulan, sehingga perkumpulan Tionghoa ini memiliki beberapa fasilitas seperti pendikikan dan olah raga. Perkumpulan Tionghoa Sokaraja memiliki fasilitas olah raga seperti lapangan tenis (sekarang koramil Sokaraja), lapangan basket dan sekolah Tiongha (sekarang sekolah Kristen Sokaraja). 

Tak heran kalau Kho Sin Kie sangat berbakat dalam permainan tenis yang akhirnya membawanya menjadi orang Tionghoa pertama yang memenangkan turnamen besar Internasional mewakili Republik China. Dia memenangkan British Hard Court Championships dan the Surrey Grass Court Championships dalam sekali waktu dan merupakan juara di Swiss, Italia dan Swedia juga.

Kho Sin Kie memulai tenis pada usia 14 tahun (1926). Pada tahun-tahun pertama Kho Sin Kie (许承基) bermain tenis tidak di dukung oleh ayahnya yang juga Letnan Tionghoa, karena sebagai anak laki-laki Tionghoa seharusnya melanjutkan usaha orang tuanya. Namun ketekunannya membuahkan hasil yang luar biasa.

banjoemas heritage
Keberangkatan Kho Sin Kie ke Semarang untuk mengikuti Kejuaraan tenis Jawa Tengah
diantar oleh Pwe Kit, Pwe Kam dan Sin Oei di Stasiun SS Purwokerto 
nampak di sebelahnya rangkaian gerbong SDS Foto tahun 1929


Pada tahun 1929 ia memenangkan Kejuaraan Tenis Jawa Tengah, Pada tahun 1932 Kho Han Tiong meninggal. Namun dia tetap bertahan sebagai pemain tenis dan pada tahun 1933 ia memenangkan All-Java Championship. Pada tahun 1933 ia memenangkan  the Chinese National Championships Topping Qiufei Hai di Shanghai. Tahun 1934 adalah pertandingan Internasional pertamanya dalam tur Sumatra dengan menantang tim Piala Davis Belanda. Pada tahun 1935 Asosiasi Tenis Hindia Belanda mengundang beberapa pemain Eropa untuk memainkan serangkaian pertandingan pameran di Orient Surabaya.

Kho Sin Kie rentang tahun antara 1935-1946 bertanding di enam Piala Davis untuk Republik China. Dia memenangkan 8 dari 18 piala Davis.

banjoemas heritage
Kho Sin Kie dan istrinya Jane Margaret Gordon Balfour


Pada tanggal 27 Januari 1940 ia menikah dengan Jane Margaret Gordon Balfour putri dari EJ Gordon Balfour, seorang hakim di Ceylon . Mereka telah bertemu di Inggris pada the Queen's Club. Mereka pindah ke Hindia Belanda dan tinggal di sana untuk waktu perang.

Pada tahun 1945 ia memenangkan Midlands County Championships untuk kedua kalinya dan mempertahankan gelarnya

banjoemas heritage
"Perdjamoean boeat Kho Sin Kie" Majalah SIN PO 23 Maret 1940 (hal 7) 
dok. Nederlands Instituut voor Oorlogs Documentatie dan foto dokumentasi penulis

banjoemas heritage
Kho Sin Kie dan piala-pialanya

banjoemas heritage
Beberapa gaya Kho Sin Kie


Gaya bermain tenis Kho Sin Kie digambarkan sebagai ahli drop shot yang memiliki kontrol dengan baik terhadap bola permainan sehingga penyamaran bola mencapai "efek mematikan". Dia memiliki forehand whipped disertai dengan permainan net yang sangat baik dan permainannya dibantu oleh backhand tangguh. Ia memiliki tipe tubuh atletis dengan tinggi 5 kaki 11 inci. Dia adalah pemain yang tenang tapi oportunis.


banjoemas heritage
dok. Nederlands Instituut voor Oorlogs Documentatie


Namun Kho Sin Kie meninggal pada 31 Januari 1947 di rumahsakit di London di usianya yang masih sangat muda setelah mengidap pneumonia atau radang Paru-paru yang menyerangnya dengan cepat.

Sebagai catatan bahwa kakaknya Kho Pwe Kit (anak ke 2 Kho Han Tiong) juga merupakan pemain tenis yang handal dan juga pemain basket wanita di Soekaradja.






www.niod.nl
en.wikipedia.org/wiki/Kho_Sin-Kie
Rob Kho di Belanda
Ci Lani
purwokertoantik.com
Orang-orang Tionghoa di Java (1936) Serie B, deel 1, Tan Hong Boen


Tulisan pertama 3 Juni 2014
Update 19 Oktober 2017

5 komentar:

Unknown mengatakan...

info menarik, terima kasih

heru pendowo mengatakan...

nice postingan mas...ternyata beristrikan noni jg ya anak sokaraja...

Anonim mengatakan...

Menarik sekali cerita-cerita di blog ini... Salam kenal dari Solo :)

Unknown mengatakan...

baca ini pas banget waktunya pas lagi tahun baru imlek haha .visit my site too
ST3 Telkom
and follow my social media instagram please :
Jalin Atma

Kasamago mengatakan...

luar biasa, ternyata Sokaraja pernah menghasilkan olahragawan dunia..

Posting Komentar

Silahkan isi komentar anda !
Jangan lupa tinggalkan Nama dan alamat emailnya