Senin, 18 Mei 2009

Peta Kuno Karesidenan Banyumas

purwokertoheritage

Sebuah peta Karsidenan Banyumas yang di bikin pada jaman belanda pada tahun 1857.
Karsidenan Banyumas ini terbagi menjadi 5 region dan masing masing region di bagi menjadi beberapa distrik. Pembagian yang sangat berbeda dengan konsidi wilayah sekarang.
Mungkin ini region-region yang di bikin Belanda untuk memudahkan dalam memecah belah bangsa Indonesia pada waktu itu.

Pembuat: Versteeg, WF Versteeg, WF

Judul:Kaart der Residentie Banjoemas, 1857 [cartographic material] / te zamengesteld door WF Versteeg ; geteek. Cronenberg id Wolff.Scale :[1:560,947] Skala [1:560,947]

Penerbit: Batavia;Uitgegeven bij van Haren Noman & Kolff, [1857] (Breda [Holland] : Lithogr. Estab. v. A.J. Bogearts)

Tanggal: Tahun 1857

Deskripsi fisik:29,9 x 36 cm., Lembar 38 x 49,3 cm.

Catatan:Awalnya sebuah kesultanan, terletak di pulau Jawa, Indonesia. Peta mencakup divisi administratif dan kota. Relief ditunjukkan dengan hachures, shading dan ketinggian tempat.Di kanan atas peta: Atlas van Nederlandsch Indie. From: Algemeene atlas van Nederlandsch Indie / door P. Melvill Baron van Carnbee id WF Versteeg. Batavia: Haren Noman dan Kolff, 1853-62.

Pelajaran :Banjumas (Indonesia : Residency) -- Maps, Topographic.Banjumas (Indonesia : Residency) -- Administrative and political divisions -- Maps.Banjumas (Indonesia : Residency) -- 1857 -- Maps. Sumber www.nla.gov.au

Untuk pemesanan peta (detail OK) dalam bentuk digital print hubungi vj_milo@yahoo.com atau tinggalkan pesan pada ShoutMix di samping.

11 komentar:

srimo banjar mengatakan...

Kalau panjenengan di daerah klampok menghadap ke sebelah selatan, ada deretan pegunungan serayu membujur dari timur ke barat. Ada beberapa tempat dalam peta kuno di atas yang diberi nama "G. Djampang", "G. Kajoe Bimo" dst, yang seharusnya tidak layak diberi sebutan sebagai gunung, namun hanya pegunungan yang lebih menonjol dibanding deretan pegunungan yang lain. Setahu saya, itu nama sebutan manyarakat setempat.
Kebetulan waktu kecil saya tinggal di sekitar daerah itu, jadi tahu nama-nama "gunung" yang ada di deretan pegunungan serayu tsb.
Nama-nama "gunung" itu secara administrasi kewilayahan memang tidak dikenal saat ini, tapi kartografer belanda sudah mencantumkan dalam peta resminya di masa lalu.
O, ya. Di peta, nama Poeworedjo (klampok) dituliskan dalam font yang lebih besar dibanding tempat lainnya, ini menunjukan kalau tempat itu dulunya mengkin sebuah kota besar.

Jatmiko W mengatakan...

Betul sekali Pak Srimo Banjar, dalam kamus belanda memang tidak mengenal perbedaan pegunungan(berg) dan gunung(berg)semua "berg", adanya adalah Heuvel (bukit) tapi kalau bukit disini terlalu kecil. Pemerintahan belanda sangat rapi dalam pengarsipan dan juga sangat ditail (salute). Kota "ramai" jaman Belanda beda sekali dengan kota "ramai" jaman sekarang. Dan peta ini lebih banyak menggunakan Belandanya ketimbang Indischenya.
Transportasi utama pada jaman itu adalah Spoor (Tramm) maka hanya kota2 yang dilalui keretalah kota yang ekonominya paling maju. menurut saya seperti itu, terimakasih Pak Srimo Banjar!

green.gemawang.grow mengatakan...

pengin kenal lebih jauh dengan Purwokerto Heritage

Sugiana Hadisuwarto mengatakan...

Wahh..ternyata Belanda sangat rapi sekali dan terencana sekali...termasuk pembuatan petanya juga sudah direncanakan dengan baik.

Willy Artho mengatakan...

miko wicaksono said... "Transportasi utama pada jaman itu adalah Spoor (Tramm) maka hanya kota2 yang dilalui keretalah kota yang ekonominya paling maju....

Argumen di atas masuk akal, krn di Purworejo-Klampok sejak jaman dulu (??) sudah ada Rumah Sakit yang cukup besar/lengkap di jamannya. Sampai saya SMP, tahun 90-an, orang2 tempat saya tinggal (kecamatan Purbalingga) lebih memilih ber-obat ke RS ini dibanding ke RSUD Pbg...yg jaraknya lebih jauh 4-5x lebih jauh (sekitar 20 km-an)
Rumah sakit dengan bangunan tua tsb adalah RS Emmanuel.....

Jatmiko W mengatakan...

Iya mas Willy Artho, bahkan jembatan2 kereta lebih dulu di bangun dari pada jembatan jain yang menghubungkan kota kota pada jaman dahulu ...

Untuk kota kota besar seperti Jogja, Semarang, Surabaya, Jakarta ... Tramm sangat mendominasi bahkan dimana2 ada rell tramm.

Awaraka mengatakan...

Kang Simo, Willy, lan Miko

Nek maca sejarah Purbalingga, pancen daerah sing rame kuwe sekitar bokateja (wirasaba). Banyumas juga sing rame mbok daerah banyumas lama cedhak klampok. Walaupun kota Purbalingga asale neng daerah Kutasari sih, tapi nek maca sejarah wirasaba berarti daerah kono ya rame. Trus bener masalah trem, jerene gemiyen jaman belanda ana sepur kluthuk sing menghubungkan banyumas purbalingga, banjarnegara, nganti wonosobo. jalure bener lewat klampok, nganti siki mbok esih ana bekase, kebetulan inyong cah braling sing duwe bojo cah klampok.

Thurevsky mengatakan...

Permisi, boleh nanya, ini cara download petanya yang full resolusi bagaimana ya? Saya bingung.

Terima kasih.

La Manera HoReCa mengatakan...

Ada yang tahu lokasi apakah dahulu area Rumah makan Indonesia di jl. Ovis

La Manera HoReCa mengatakan...

Ada yang tahu lokasi apakah dahulu area Rumah makan Indonesia di jl. Ovis

Ariq mengatakan...

permisi, saya mau tanya. adakah peta analog kota lama banyumas ? terima kasih

Posting Komentar

Silahkan isi komentar anda !
Jangan lupa tinggalkan Nama dan alamat emailnya