Jaman sekarang, jarang sekali orang tau kalau di Purbalingga terdapat sebuah pabrik gula yang sangat terkenal pada akhir abad 18 hingga permulaan abad 19 sampai pertengahan. Pada jaman Belanda di sebut Suikerfabriek Bodjong, Berlokasi di desa Bojong (Bodjong) atau sekitar 100 meter barat kamp militer TNI Bojong. Tepatnya di selatan pertigaan Bojong, sekarang bekasnya sebagian sudah menjadi Perumahan Bojong dan sebagian lagi di jadikan pemukiman dan lapangan.
Untuk reruntuhan dan puing gedung sama sekali tidak berbekas, namun bekas rel lorinya masih terlihat sampai sekarang. Menurut Suwarso Penambongan, terahir lori masih beroprasi sekitar tahun 1984 dan di cabut sekitar tahun 1990.
Menurut cerita kusir yang mangkal di daerah Pertigaan Mirah, rel lori Pabrik Gula Bojong mencapai Padamara dan Kaligondang.
Rel Kereta SDS Banjarsari - Purbalingga sepanjang 7 km dibangun sampai Purbalingga oleh Belanda tahun1900 juga salahsatunya dikarenakan Suikerfabriek Bodjong yang membutuhkan angkutan cepat dan murah untuk menjual hasil produksi Gula dan untuk mendatangakan bibit dan pupuk.
Bekas jalur lori di samping perumahan Penambongan
Peta Lori Suikerfabriek Bodjong
Setelah Suikerfabriek Bodjong gulung tikar, lahan perkebunan di alihkan ke Suikerfabriek Kalibagor. Dikarenakan rel lori tidak terkonek ke Suikerfabriek Kalibagor maka sistem pengangkutan berubah dari lori menjadi truk besar.Namun peninggalan berupa bekas jalur lori yang menuju Stasiun purbalingga masih nampak jelas walau sudah tidak terdapat relnya, Beberapa jembatan dan gundukan tanah masih terlihat baik secara kasat mata maupun Google Earth
Update 23 Juni 2010
Kemaren sore ku jalan-jalan lagi di Purbalingga, targetku daerah Kandanggampang. Karena dari penelusuranku lewat Google Earth, muara rel SDS dan Rel Lori Suikerfabriek Bodjong berada di wilayah ini.
Lewat gang sepi dengan penampakan dinding seperti bangunan2 tua, di ujung gang terdapat pembatas jalan (membatasi lebar kendaraan yang boleh masuk gang) yang berupa potongan rel. Wah daerah ini pasti dulunya terdapat jalur rel. Penyisiran lanjut ke belakang pabrik permen Davos, disana terdapat saluran got tapi dari gaya dan bentuknya mirip bikinan jaman belanda.
Sampai dengan ujung gang disana saya bertemu dengan Win Am dan Kusdali, dua orang ini bercerita tentang rel yang dulu melintas di gang mereka. Dan sebuah cerita mengejutkan bahwa dahulu terdapat terowongan kereta di belakang Toko Padamara. Satu rel berada di bawah melintang Barat-Timur, dan satunya di atas melintang Utara-Selatan. Selanjutnya ku beranikan diri untuk mendatangi lokasi tersebut, namun hanya bangunan permanen jaman sekarang yang ada.
http://biblio.co.uk/ membantuku menemukan dokumen tentang Suikerfabriek Bodjong.
Update 23 Juni 2010
Kemaren sore ku jalan-jalan lagi di Purbalingga, targetku daerah Kandanggampang. Karena dari penelusuranku lewat Google Earth, muara rel SDS dan Rel Lori Suikerfabriek Bodjong berada di wilayah ini.
Lewat gang sepi dengan penampakan dinding seperti bangunan2 tua, di ujung gang terdapat pembatas jalan (membatasi lebar kendaraan yang boleh masuk gang) yang berupa potongan rel. Wah daerah ini pasti dulunya terdapat jalur rel. Penyisiran lanjut ke belakang pabrik permen Davos, disana terdapat saluran got tapi dari gaya dan bentuknya mirip bikinan jaman belanda.
Sampai dengan ujung gang disana saya bertemu dengan Win Am dan Kusdali, dua orang ini bercerita tentang rel yang dulu melintas di gang mereka. Dan sebuah cerita mengejutkan bahwa dahulu terdapat terowongan kereta di belakang Toko Padamara. Satu rel berada di bawah melintang Barat-Timur, dan satunya di atas melintang Utara-Selatan. Selanjutnya ku beranikan diri untuk mendatangi lokasi tersebut, namun hanya bangunan permanen jaman sekarang yang ada.
http://biblio.co.uk/ membantuku menemukan dokumen tentang Suikerfabriek Bodjong.
Cerita ini akan terus di update sampai saya merasa cukup dan capek ... hehehehe